Foto: Hari lahir Pancasila. (Istimewa)
NetizenBersuara.com - 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, momen yang mengenang sejarah penting dari dasar negara Indonesia. Pemerintah telah mengumumkan tema dan logo resmi yang berbeda untuk memperingati hari ini.
Berdasarkan informasi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, penetapan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada saat Sukarno menyampaikan pidatonya dalam sidang BPUPKI terkait konsep awal Pancasila pada tahun 1945.
Sidang BPUPKI mempunyai tujuan utama merumuskan rencana persiapan kemerdekaan Indonesia. Melalui proses bertahap, sidang ini akhirnya menetapkan dasar negara yang dikenal sebagai Pancasila.
Sejarah kelahiran Pancasila berakar dari kekalahan Jepang di Perang Pasifik, di mana Jepang meminta bantuan Indonesia untuk menghadapi serangan tersebut. Sebagai imbalannya, Jepang berkomitmen memberi kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang terdiri dari 62 orang wakil Indonesia dan 8 perwakilan Jepang.
Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 29 April 1945 dan melaksanakan sidangnya yang pertama tanggal 29 Mei sampai 1 Juni untuk merancang fondasi bangsa. Namun demikian, belum ada kesepakatan mengenai prinsip-prinsipnya.
Soekarno kemudian mempresentasikan pidato tentang lima prinsip inti ideologi negara:
1. Kebangsaan
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan
Setelah itu dibentuk Panitia Sembilan oleh BPUPKI yang anggotanya termasuk Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr AA Maramis, dan Achmad Soebardjo dengan tugas menyempurnakan gagasan-gagasan tersebut menjadi rumusan final:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Pancasila secara resmi disahkan dalam UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Proses ratifikasi tidak diragukan lagi melibatkan beberapa tahap musyawarah.
Seperti dilansir dari Detik Sulsel, 1 Juni telah ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Keputusan ini didokumentasikan dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025
Perayaan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 akan mengusung tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya" Tema ini dituangkan dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 4 Tahun 2025 tentang perubahan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025.
Tema ini menekankan bahwa semua warga negara harus menegaskan kembali komitmen mereka terhadap nilai-nilai dasar, karena Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai formulasi sejarah tetapi sebagai prinsip panduan menuju tujuan Indonesia untuk keadilan dan kemakmuran.
Tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya" menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan persatuan di tengah keberagaman sebagai kekuatan nasional. Dari sila pertama hingga sila kelima, Pancasila menuntun pembangunan masyarakat dengan etos gotong royong dan kesetaraan sosial.
Desain Logo Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 dan Filosofinya.
Surat Edaran dari BPIP ini juga memperkenalkan logo peringatan tahun ini berjudul "Garuda Niskala Hema", yang menampilkan garuda emas beserta lima pilar utama dan desain buku terbuka.
Garuda melambangkan kekuatan, kemuliaan, dan dinamika bangsa. Sementara itu, Niskala dalam bahasa Sansekerta berarti kokoh dan kuat; dalam bahasa Yunani, kata ini berkonotasi kemenangan.
Niskala juga sering diterjemahkan sebagai sesuatu yang tidak dapat dilihat atau dirasakan secara fisik. Hal ini menandakan bahwa ideologi Pancasila selalu tertanam dalam pikiran, tindakan, dan jiwa rakyat Indonesia baik secara sadar maupun tak sadar.
Di sisi lain, Hema diartikan sebagai emas yang merepresentasikan nilai tinggi serta keindahan. Emas pun menjadi simbol keberhasilan dan kejayaan.
Logo "Garuda Niskala Hema" terdiri dari tiga elemen utama dengan makna masing-masing sebagai berikut:
Ilustrasi manusia dengan segitiga emas mengarah ke atas melambangkan Generasi Emas Indonesia dan masa depan yang optimis. Warna serta posisi ikon ini menegaskan pentingnya peran manusia sebagai pusat pembangunan karakter bangsa.
Lima pilar kokoh menyimbolkan lima sila Pancasila sebagai landasan utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Simbol tersebut menekankan bahwa setiap tindakan serta kebijakan harus berdasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Buku terbuka melambangkan keberanian, kemerdekaan, dan semangat untuk meraih cita-cita. Simbol ini juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan Pancasila sejak usia dini guna membentuk pemahaman serta pengamalan nilai-nilainya.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20250531183724-4-637482/awal-1-juni-hari-lahir-pancasila-ini-tema-filosofi-logo-tahun-2025